Features Title Here. Consectetur adipisicing

Features Content Here. Sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

FILUM MOLLUSCA

Jumat, 01 April 2011


A.      Pengertian dan Sistem Fisiologis Phylum Mollusca

            Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Umumnya hewan yang tergolong dalam filum ini memiliki cangkang, namun ada juga yang tidak memiliki cangkang. Cangkang filum hewan ini terbuat dari zat kapur. Umumnya cangkang pada hewan ini terdapat di luar tubuh.
            Saluran pencernaan makanan lengkap, sering berbentuk U atau melingkar. Mulut dengan radula yang mempunyai deretan-deretan gigi kitin kecil melintang untuk menggerus makanananya, kecuali Pelechypoda yang tidak mempunyai radula. Anus membuka ke rongga mantel, kelenjar pencernaan besar sering mempunyai kelenjar ludah.
            Sistem sirkulasi mencakup jantung sebelah punggung dengan satu atau dua aurikel atau rongga atas dan satu ventrikel atau rongga bawah, biasanya di dalam rongga pericardial atau selaput jantung sebuah aorta anterior, dan pembuluh-pembuluh lain.
            Sistem pernapasan dilakukan oleh satu atau banyak insang yang disebut ktenidium atau sebuah paru-paru di dalam rongga mantel, oleh mantel, atau oleh epidermis.
            Ekskresi  oleh ginjal yang disebut nerfidia, tediri dari satu atau dua atau hanya satu saja, menghubungkan rongga selaput jantung dan pembuluh darah. Rongga tubuh mengecil menjadi rongga-rongga atau nefridia, gonad dan selaput jantung.
            Sistem saraf tipikal terdiri dari tiga pasang ganglia (serebral di atas mulut, pedal kaki, visceral di tubuh), digabungkan oleh penghubung membujur dan melintang dan saraf-saraf, banyak yang dengan alat untuk menyentuh, membau atau merasakan, bintik mata atau mata majemuk, dan statoista untuk keseimbangan.
            Kelamin biasanya terpisah atau hermaprodit, sedikit yang protandrik, yakni sel kelamin jantan masak dan ditebar lebih dahulu sebelum sel kelamin betina masak, gonad dua atau satu, dengan saluran, fertilisasi eksternal atau internal, kebanyakan ovipar, pembelahan telur tertentu (determinate), tak sama dan total (pada Cephalopoda,diskodial), larva veliger (trochophore), atau stadia parasit (Unionidae) atau perkembangan langsung (Pulmonata,Cephalopoda) tak ada perkembangan biakan seksual.

B.       Ciri-Ciri dan Habitat Phylum Mollusca
Ciri-ciri dan habitat phylum Mollusca adalah sebagai berikut:
1.      Bertubuh lunak,non-metameris pada dasarnya bersifat simetris bilateral,tetapi pada Gastropoda dan beberapa Cephalopoda visera dan cangkang tergulung seperti gelung rambut wanita, ada tiga lapisan benih tidak beruas, epithelium satu lapis, sebagian besar berbulu getar dan dengan kelenjar lender.
2.      Tubuh biasanya pendek, terbungkus dalam mantel dorsal tipis yang mengeluarkan bahan pembentuk cangkang berupa satu, dua atau delapan bagian.
3.      Tubuh kerang, kepah dan siput bisanya tersimpan dalam cangkok sehingga tak nampak dari luar.
4.      Mollusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat, tetapi lebih banyak terdapat dalam lautan.

C.      Klasifikasi Phylum Mollusca Berserta Contoh Spesiesnya
                 Mollusca berdasarkan simetri kaki, cangkok, mantel, insang dan sistem syarafnya terbagi atas lima kelas yaitu: kelas Amphineura, kelas Gastropoda, kelas Scapopoda, kelas Cephalopoda dan kelas Pelechypoda atau Bivalvia.
1.    Kelas Amphineura
                 Anggota-anggota kelas ini secara jelas  adalah hewan-hewan bilateral simentris kaki terletak ventral memanjang. Ruang mantel mengandung banyak insang disebelah lateralnya, permukaan dorsal tertutup dengan spikula-spikula berlendir atau yang lebih tipikal. Semua Amphineura hidup di  laut bersifat diesius atau hermaprodit.
                 Contoh spesiesnya Chiton (Cryptochiton sp.) adalah hewan laut dengan bentuk oval dan cangkang yang terbagi menjadi delapan lempengan dorsal (namun demikian, tubuhnya sendiri tidak bersegmen). Biasanya chiton ini yang melekat ke batuan di sepanjang pantai pada saat pasang surut. chiton dengan kakinya, yang bertindak sebagai mangkuk penyedot, begitu kuat dan hebat menjerat batuan. Menggunakan kaki berotot tersebut, chiton dapat merangkak secara perlahan-lahan di atas permukaan batuan. Chiton menggunakan radulanya untuk memotong dan menelan alga.
                 Saluran Pencernaan makanan: terdiri atas mulut yang dilengapi dengan lidh parut, yaitu lidah dengan gigi tersusun dari zat kitin. Lidah ini disebut radula. Dari mulut, saluran pencernaan masuk ke lambung(ventrikulus), usus(intestium), dan anus. Sistem peredaran darah: dipompa menuju insang melalui aorta dan sinus. Hewan ini memiliki dua ginjal untuk membuang zat sisa. Hewan ini berkembangbiak dengan cara fertilisasi secara eksternal. Larva  trokofor.

2.        Kelas Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Kelas filum mollusca yang terbesar, Gastropoda, memiliki lebih dari 40.000 species yang hidup. Sebagian besar gastropoda adalah hewan laut, tetapi banyak juga species air tawar. Bekicot dan slug telah beradaptasi terhadap kehidupan di darat.
Karakteristik kelas Gastropoda yang paling khas adalah suatu proses yang dikenal sebagai torsi (torsion). Selama perkembangan embrionik, suatu otot asimetris terbentuk, dan satu sisi dari massa viseral tumbuh lebih cepat bila dibandingkan dengan yang lain. Kontraksi otot itu dan pertumbuhan yang tidak merata tersebut menyebabkan massa viseral berotasi sampai 180 derajat, sedemikian rupa sehingga anus dan rongga mantel di tempatkan di atas kepala pada hewan dewasa. Beberapa ahli zoologi berspekulasi bahwa keuntungan dari torsi adalah untuk menempatkan massa viseral dan cangkang yang berat lebih ketengah pada tubuh keong itu.
Sebagian besar Gastropoda terlindung dalam cangkang tunggal berbentuk spiral tempat hewan itu dapat masuk menarik ketika ada ancaman. Cangkang tersebut sering kali berbentuk kerucut, tetapi abalon dan limpet memiliki cangkang yang agak pipih. Banyak gastropoda memiliki kepala dan mata yang jelas pada ujung tentakel. Gastropoda merangkak setapak demi setapak dengan perlahan dengan gerakan seperti riak dari kaki yang memanjang. Sebagian besar gastropoda menggunakan radulnya untuk merumput pada alga atau tumbuhan. Namun demikian beberapa kelompok adalah pemangsa, dan radula dimodifikasi untuk membor lubang pada cangkang mollusca lain atau untuk merobek jaringan hewan yang kuat dan keras. Pada suatu kelompok, keong kerucut, geligi radula membentuk anak panah beracun yang terpisah, yang dapat menembus mangsa, termasuk ikan.
Gastropoda merupakan salah satu dari beberapa kelompok invertebrata yang telah berhasil menghuni daratan. Keong darat tidak memiliki insang yang khas pada sebagian besar gastropoda akuatik, dan alih-alih menggunakan lapisan rongga mantel untuk berfungsi sebagai paru-paru, yang mempertukarkan udara pernapasan dengan udara luar.
Contoh spesiesnya Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.
Bekicot (Achatina fulica) terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.

 

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Classis             : Gastropoda
Ordo                : Stylommatophora
Familia             : Achatinidae
Genus              : Achantina
Species            : Achantina fulica
                                                                        (Marshall, 1972: 639)

`           Sistem pencernaan mulai dari mulut terus ke faring yang berotot. Pada bagian dorsal faring terdapat sebuah rahang dan di bagian ventral terdapat radula. Dari faring terus ke esophagus, kemudian ke tembolok tipis (crop), lambung, usus halus yang berkelok-kelok dan berakhir di anus. Disebelah kanan dan kiri tembolok tipis terdapat kelenjar ludah yang menuangkan ludah ke dalam faring.
            Sistem respirasi dimana bekicot mempunyai paru-paru, oleh sebab itu disebut pulmonata. Paru-paru itu berupa sebuah jaringan pembuluh darah dan berada disebelah luar dinding ruang mantel. Udara masuk dan keluar melalui porus-porus respiratorius.
sistem sirkulasi darah terkumpul dari tubuh, diberi udara dalam paru-paru, lalu di pompa oleh jantung melalui arteri di dalam kepala, kaki dan jerohan. Jantung hanya mempunyai sebuah aurikel dan sebuah ventrikel.
            Sistem ekskresi ginjal menyaring kotoran dari ruang pericardial disekitar jantung dan mengelurkannya ke dalam ruang mantel.
Sistem saraf ganglion secara rapat berpasangan dengan saraf serebral (dorsal dari faring dan bukal), saraf kaki, saraf jerohan. Saraf-saraf dari ganglia itu melanjut ke seluruh sistem organ.
Reproduksi dan perkembangbiakan dimana tiap individu bekicot mempunyyai kombinasi sistem reproduksi jantan dan betina. Dalam rumah bekicot bagian atas terdapat ovotestis yang menghasilkan telur dan sperma. Sebuah saluran vas deferens yang panjang mengalirkan sperma dalam penis yang terletak kantong di luar atrium genital. Reseptakulum seminalis  bersatu dengan vagina. Kopulsi berlangsung respikoral, yaitu penis dari tiap individu dimasukkan dalam vagina individu lain untuk memindahkan spematofora. Setelah bekicot terpisah. Telur-telur disatukan dalam kemasan dan diletakkan dalam celah-celah tanah, dibawah dedaunan. Perkembangan terjadi secara langsung.
3.        Kelas Scapopoda
Scaphopoda memiliki cangkang, berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Hidupnya di laut dan terpendam di dalam pasir atau lumpur. Tubuh memanjang, dorsoventral. Kepala rudimeter, kaki lancip, berlobus dan brguna untuk menggali lumpur.
 Contoh sepsiesnya yaitu Dentalium vulgare. Disebut dentalium karena cangkang cangkangnya menyerupai gigi-gigi(dentis). Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5cm. Ada yang hanya 4mm, tapi ada pula yang panjangnya 25cm. Sirkulasi air untuk pernafasan di gerakan oleh kaki dan silia. Pertukaran gas terjadi di mantel. Kelamin terpisah. Perkembangan melalui larva trokofor dan viliger. Hewan ini bernapas dengan mantel.

4.        Kelas Cephalopoda
Cephalopoda berarti hewan yang menggunakan kepalanya sebagai alat gerak/kakinya, (cephale berarti kepala dan podos berarti kaki), tubuhnya bilateral simetris sebuah kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat penghisap dan sistem saraf yang berkembang baik terpusatkan dikepala. Mereka mempunyai pandangan mata yang sanagt bagus, berenang dengan cepat, menunjukan emosi. Kelompok hewan ini berbadan lunak dan tidak mempunyai cangkang seperti kelas yang lain. Mantelnya menyelimuti skeliling tubuh, membentuk kearah agak longgar pada bagian leher. Sebuah sifon yang menyedot air lewat insang terletak di bawah mantel.
 Contoh spesies hewan ini adalah cumi-cumi (Loligo pealii), gurita
(Octopus sp.) dan sotong (Sepia sp.). Jika kita amati, hewan ini memiliki ciri khas, yaitu mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan alat pengisap. Alat ini terdapat pada kepala yang berguna untuk menangkap mangsa. Misalnya, pada cumi-cumi dan sotong mempunyai 8 tentakel pendek dan 2 tentakel yang panjang. Nautilus mempunyai sekitar 60-90 tentakel. Gurita mempunyai 8 tentakel.


Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Classis             : Cephalopoda
Ordo                : Teuthoidea
Familia             : Loliginidae
Genus              : Loligo
Species            : Loligo Pealii
                                                                        (Marshall, 1972: 704)
Sistem Pencernaan Alat pencernaan terdiri atas rongga mulut dengan kelenjar ludah, kemudoin pharynk, oesophagus, lambung, caecum, intestinum, rectum, berakhir di anus. Pada alat pencernaan terdapat kelenjar hati dan pankreas. Di dalam pharynk terdapat rahang chitine seperti tang yang dapat digerakkan oleh otot. Kecuali itu terdapat pula redula seperti halnya pada Gastropoda. Kelenjar ludah terdapat dipermukaan sebelah dorsal pharynk. Pada akhir pharynk terdapat hati.
Sistem ekskresinya berupa nephridia yang berbentuk segitiga, berwarna putih terletak disebelah jantung branchialis.
Sistem Saraf Terdiri atas 7 buah ganglion yang terletak di dalam kepala. Pada prinsipnya ganglion tersebut sama halnya dengan Gastropoda, yaitu terdiri atas ganglion cerebral, pedal dan visceral, tepi di samping terdapat ganglion supra buccalis, optis.
Sistem peredaran darahnya adalah ganda dengan saluran tertutup. Darah arterial (darah mengandung O2) dipompa oleh jantung sistemik lewat 3 aorta, yaitu aorta anterior, aorta posterior, dan aorta genital.
Sistem reproduksi alat kelamin jantan terpisah dengan alat kelamin betina. alat reproduksi jantan terdiri atas testis, saluran vasa diferensia, spermatopheri, alat kopulasi (penis). Alat reproduksi betina terdiri atas ovarium, uviduct, beberapa kelenjar oviduct dan kelenjar nidamental
5.        Kelas Pelechypoda atau Bivalvia
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karena tubuhnya dilindungi oleh cangkangnya yang setangkup, memiliki tubuh simetri bilateral. Hewan golongan ini bernapas dengan insang yang berlapis-lapis yang berbentuk seperti lembaran sehingga disebut juga sebagai Lamelibranchiata (lamela = lembaran, branchia = insang). Dari celah cangkangnya akan keluar kaki yang pipih seperti mata kapak sehingga hewan ini disebut juga Pelecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki). Di bagian bawah cangkang terdapat mantel, yang terdiri atas jaringan khusus yang digunakan untuk membungkus alat-alat dalam, seperti alat pencernaan, alat reproduksi, insang, saraf ataupun jantung. Sistem peredaran darahnya terbuka. Di bagian belakang mantel ada sifon yang digunakan untuk jalan masuk dan keluarnya air. Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah Maleagrina margaritivera (kerang mutiara).
Cangkang kerang terdiri atas 3 lapisan, yaitu:Lapisan periostrakum, merupakan lapisan paling luar dan tersusun atas zat tanduk.Lapisan prismatik, merupakan lapisan tengah yang tebal, terdiri atas zat kapur. Lapisan nakreas, merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas zat-zat kapur yang halus. Lapisan ini disebut juga sebagai lapisan mutiara.
 Contoh spesies yang lain adalah: Asaphis detlorata (remis), Pecten ostrea (tiram) dan Anadonta woodina (Kerang). Kerang tubuhnya tertutup di antara katup kanan dan katup kiri, terpaut di bagian dorsal. Tubuh pipih lateral. Kepala tak nampak. Kaki berotot, pipih ventrolateral, berguna untuk menggali lumpur atau pasir. Kelamin terpisah atau hermaprodit. Perkembangan melalui larva. Hidup dalam laut atau air tawar seperti kolam, rawa dan telaga, baik yang airnya mengalir maupun tergenang. Kaki juga berguna untuk merayap dengan jalan mengisi atau mengosongkan sinus-sinus dalam kaki itu dengan darah. Makanan berupa protozoa, diatom dan sebagainya.



Klasifikasi
Kingdom           : Animalia
Phylum              : Mollusca
Classis                : Pelecypoda
Ordo                  : Eulamellibranchia
Familia               : Unionidae
Genus                : Anadonta
Species               : Anadonta woodina
(Jasin, 1984: 152)
Sistem pencernaan mulut terdapat pada ujung anterior massa visceral, terbuka dari ruang mantel. Esophagus pendek, terus ke lambung, intestinum panjuang dan sebagian melingkar dalam kaki, dan terbuka pada anus yang terletak dekat sifon ekskuren. Kelenjar pencerna disebut hati, merupakan organ berlobus dua, masing-masing terletak disebelah sisi lambung.
Sistem Respirasi larutan oksigen dalam air diambil oleh insang, masuk ke dalam ruang mantel. Gas CO2 dilepaskan dari tubuh dengan jalan sebaliknya. Filamen-filamen insang itu mengandung kapiler-kapiler darah, dan O2 dan CO2 diangkut dalam aliran darah.
Sistem Sirkulasi dari insang memasuki jantung, melewati salah satu dari dua aurikel. Jantung terbungkus dalam pericardium. Dari ventrikel darah dipompa baik ke anterior maupun melalui 2 buah aorta menuju ke bagian-bagian tubuh. Kemudian darah berkumpul lagi dalam vena cava, lalu diangkut ke ginjal, terus ke insang dan kemabali lagi ke jantung.
Sistem Ekskres ginjal dalam bentuk nefridia mengeluarkan ekskret, kemudian melewati porus excretorius, terus ke bagian dorsal dari ruang mantel. Kotoran itu kemudian dikeluarkan melalui sifon ekskuren (dorsal).
Sistem Saraf terdapat 3 ganglion, sepasang dekat esophagus, sepasang dalam kaki, dan sepasang dekat ujung posterior massa visceral. Ganglion itu dihubungkan satu dengan yang lain dengan serabut-serabut longitudinal yang anterior juga oleh serabut-serabut tranversal.
Sistem Sensori sel-sel sensori, mungkin peka terhadap sentuhan dan cahaya, terdapat disepanjang batas mantel. Organ untuk mendeteksi gangguan keseimbangan. Organ perasa kurang berkembang dibandingkan anggota Mollusca lainnya.
Sistem Reproduksi Spermatozoa dibawa dari ruang mantel, jantan melewati sifon ekskuren masuk ke dalam ruang mantel betina melalui sifon inkurener betina. fertilisasi terjadi dalam ruang mantel, yaitu kantung pengeraman
D.      Peranan Phylum Mollusca Bagi Manusia
          Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1.      Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.) cumi-cumi (Loligo pealii), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
2.      Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera)
3.      Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
4.      Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Mollusca yang merugikan bagi manusia:
1.         Misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman.
2.         Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.

4 komentar:

Agnes Kusumatantri mengatakan...

lengkap dan sangat membantu sekali.. terima kasih banyak :)

Sejarah Indonesia mengatakan...

Sangat lengkap dan membantu .thanks ^_^

Sejarah Indonesia mengatakan...

Sangat lengkap dan membantu .thanks ^_^

pengawas tps simeulue timur mengatakan...

tolong di camtumkan kutipan sumber darimana sertakan hhtp//

Posting Komentar